Beberapa tahun terakhir ini, daging seperti menjadi sumber
dari segala macam penyakit yang ada, mulai dari tekanan darah tinggi, stroke
dan masih banyak lainnya. Namun terkadang, kita kembali menyalahkan daging yang
sudah lama kita hindari sebagai alasan dan penyebab sakit yang kita derita.
Kedengarannya gak masuk akal yah.
7 Alasan Tak perlu menghindari daging
Ada beberapa alasan mengapa sebenarnya kita tak perlu menghindari daging.
- Daging dan Tumbuhan sama baiknya.
Sepanjang sejarah evolusi, manusia dan pra-manusia telah
mengonsumsi daging-dagingan. Sistem pencernaan manusia telah dilengkapi dengan baik untuk mencerna lemak, protein dan nutrisi yang ditemukan
dalam makanan hewani. Dan manusia tercipta sebagai omnivora (pemakan segala
baik tumbuhan maupun daging).
- Daging Mengandung Nutrisi
Daging yang berkualitas tinggi memiliki banyak nutrisi. Dari 100 gram daging sapi mentah, kita bisa
memperoleh vitamin B12, B3, B6, Zinc, selenium dan berbagai vitamin serta
mineral lainnya. Vitamin B12 sangat penting karena tidak dapat diperoleh dari sayuran
yang biasa dikonsumsi. Banyak orang yang menghindari makan daging memiliki
keluhan kekurangan vitamin B12
Daging yang belum diproses juga sarat dengan lemak sehat.
Bahkan, daging yang berasal dari hewan yang makan rumput mengandung sampai 5
kali lebih banyak omega-3 seperti daging dari hewan yang diberi makan palawija.
Ada juga beberapa nutrisi yang kurang dikenal dalam daging, namun
tidak dapat diperoleh dari tanaman, antara lain:
- Creatine membentuk cadangan energi di otot dan otak dan hanya ditemukan dalam makanan hewani.
- fungsi carnosine sebagai anti-oksidan dan memberikan perlindungan terhadap banyak proses degeneratif. Carnosine hanya ditemukan dalam makanan hewani.
- DHA dan EPA adalah bentuk aktif dari omega-3 dalam tubuh manusia dan ditemukan terutama di makanan hewani. Tubuh tidak efisien dalam mengkonversi ALA (bentuk tanaman omega-3) ke bentuk aktif.
- Daging Tidak Naikkan Risiko Penyakit Kardiovaskular (jantung)
maupun Diabetes
Ada banyak klaim tentang daging mampu berkontribusi terhadap
penyakit serius seperti penyakit jantung dan diabetes. Alasannya adalah karena
daging memiliki lemak jenuh tang tinggi. Namun, mitos ini sebenarnya sudah
dibantah cukup teliti dalam beberapa tahun terakhir.Penelitian yang saat ini justru
menunjukkan bahwa lemak jenuh dalam makanan tidak terkait dengan penyakit
jantung.
Dalam sebuah studi besar-besaran dari Harvard yang melihat
data dari 20 studi dengan total 1.218.380 orang, mereka tidak menemukan
hubungan antara daging merah yang belum diproses, penyakit jantung dan diabetes.
- Daging Mengandung Protein Berkualitas Tinggi
Protein adalah jalinan panjang asam amino yang dihubungkan
bersama dan dilipat menjadi bentuk yang kompleks. Ada sekitar 9 asam amino yang
tidak dapat memproduksi dan harus mendapatkan dari diet. Dalam hal ini, protein
hewani mengandung semua asam amino yang kita butuhkan, sementara banyak protein
nabati memiliki profil asam amino suboptimal. Hal ini tidak mengherankan
apabila konsumsi protein hewani dikaitkan dengan peningkatan massa otot.
Hal lain yang protein penting adalah kesehatan tulang. Sebuah
penelitian menunjukkan bahwa konsumsi protein dikaitkan dengan peningkatan
kepadatan tulang di usia tua dan risiko yang lebih rendah dari patah tulang. Jika
Anda ingin mendapatkan (atau mempertahankan) otot, serta mencegah osteoporosis
dan patah tulang di usia tua, maka protein dalam daging dapat bermanfaat.
- Ada Hanya Korelasi Sangat Lemah Dengan Kanker
Ada beberapa penelitian yang menunjukkan hubungan antara
daging merah dan kanker. Namun, semua penelitian ini disebut sebagai studi observasional, yang cenderung tidak bisa
diandalkan. Penelitian ini sering membuat kesalahan dengan mengelompokan daging
yang diproses secara baik dan diproses secara berlebihan.
Meskipun benar bahwa daging olahan secara berlebihan sangat
berkorelasi dengan peningkatan risiko kanker, hal yang sama tidak berlaku untuk
daging merah yang diproses secara cukup. Dalam meta-analisis, sebuah studi yang
menganalisis data dari banyak penelitian pada saat yang sama, hubungan antara
daging merah dan kanker ditemukan menjadi sangat lemah.
Studi ini hanya menemukan peningkatan yang sangat kecil
dalam risiko untuk pria, dan tidak ada peningkatan untuk wanita. Yang terjadi
adalah bahwa daging yang dimasak gosong memiliki
efek pemicu kanker, karena karsinogen dapat terbentuk ketika daging dimasak
berlebihan.
- Tidak Ada Manfaat Kesehatan Terbukti untuk Menghindari
Daging
Tidak ada bukti kuat yang mendukung pernyataan bahwa
menghindari makan daging mengarah ke manfaat kesehatan. Memang benar bahwa ada penelitian
observasional yang menunjukkan jika vegetarian memiliki risiko lebih rendah dari
beberapa penyakit .Namun, hasil ini sebagian besar dijelaskan oleh fakta bahwa
vegetarian lebih sadar kesehatan secara keseluruhan dan lebih mungkin untuk berolahraga
serta tidak merokok.
Ketika vegetarian dibandingkan dengan pemakan daging yang
juga sadar kesehatan, ada perbedaan yang ditemukan. Hal ini sangat penting
untuk dicatat bahwa sebagian pola makan vegetarian dan merekomendasikan bahwa
orang vegetarian dan diet vegetarian
untuk menghindari gula tambahan, biji-bijian olahan dan lemak trans. Jika diet
vegetarian benar-benar memiliki manfaat kesehatan, maka ini mungkin sebagian
besar dari alasan, bukan fakta bahwa mereka menghilangkan makanan hewani yang diolah secara cukup.
- Ada yang lain?
Daging bukan setan saat diet. Dan tidak terbukti bahwa diet
harus menghindari daging. Berbeda halnya jika Anda menghindari makan daging
karena lingkungan sekitar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar